Rabu, 14 Desember 2016

      Resume Buku
 Cermin Teosentris dan Antroposentris dalam Teologi Islam

BAB I

DASAR-DASAR QUR’ANI DAN SEJARAH ILMU KALAM
A.      Pengertian dan dasar Qur’ani ilmu kalam
Teologi dari segi bahasa berasl dari bahasa Yunani Theologia. Theos berarti Tuhan atau Dewa, dan Logos yang berarti ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan. Teologi dalam islam disebut juga ilmu kalam. Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu kalam ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang meyeleweng dari kepercayaan Salaf dan Ahli Sunnah.  Ilmu kalam disebut dengan beberapa nama diantaranya ilmu ushuludin karena ilmu ini membahas pokok-pokok agama, ilmu tauhid karena ilmu ini membahas tentang keesaan Allah SWT, Al-Fiqh Al-Akbar karena membahas hal-hal sangat penting yang berkaitan dengan istilah keyakinan atau pokok agama.

BAB II

KERANGKA BERPIKIR ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM
Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam ialah hal-hal yang berhubungan dengan Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan sumber hukum ilmu kalam diantaranya ialah Al-Qur’an, As-Sunnah, pemikiran manusia dan insting.
Perbedaan metode berfikir secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu kerangka berfikir rasional yakni berprinsip hanya terikan pada dogma-dogma yang jelas dan tegas yang disebut dalam Al-Qur’an dan Hadits, dan yang kedua metode berfikir tradisional yakni berprinsip terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti dzhani.
Disamping pengkategorian  di atas, dikenal pula pengkategorian yang muncul karena perbedaan kerangka berpikir dalam menyelesailan pesoalan-persoalan kalam
1.        Aliran Antroposentris
Menganggap bahwa hakikat realitas transenden bersifat intrakosmos dan impersonal.
2.      Aliran Teosentris
Menganggap bahwa hakikat transenden bersifat suprakosmos, personal dan ketuhanan.
3.      Aliran Konvergensi Sintesis
Menganggap bahwa hakikat realitas transenden bersifat intrakosmos sekaligius suprakosmos, personal dan impersonal. Aliran konvergensi memandang bahwa pada dasarnya segala sesuatu berada dalam ambigu, baik secara substansial maupun formal.
4.      Aliran Nihilis
Menggap bahwa hakikat tansendental hanyalah ilusi. Aliran ini pun menolak Tuhan yang mutlak, tetapi menrima berbagai variasi Tuhan kosmos.


BAB III

HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT DAN TASAWUF
Ilmu kalam memiliki keterkaitan dengan Tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara mendekatkan diri kepada Allah, dan filsafat sebagai suatu proses berfikir rasional dalam mencari hakikat sesuatu secara mendasar dan menyeluruh. Hubungan ketiga disiplin ilmu tersebut ialah ketiganya berusaha menemukan apa yang disebut kebenaran.
Kalam, tasawuf dan filsafat mempunyai kemiripan pada objek kajiannya. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan, tasawuf adalah Tuhan yakni pendekatan kepada-Nya, dan filsafat adalah masalah ketuhanan serta segala sesuatu yang ada. Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek metodologinya.

BAB IV

KALAM KHAWARIJ DAN MURJI’AH
A.      Khawarij
Adalah kelompok yang keluar meninggalkanbarisan karena tidak sepakat terhadap Ali yang menerima tahkim ketika melawan Mu’awiyah dalam perang Siffin.
Beberapa doktrin khawarij
·      Khalifah harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam
·      Setiap muslim bisa menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat
·      Al-Qur’an adalah makhluk
·      Manusia bebas menentukan perbuatannya bukan Tuhan
Subsekte khawarij yang besar ada delapan
·      Al-Muhakimah
·      Al-Azriqah
·      Al-Najdat
·      Al-Baihasiyah
·      Al-Ajaridah
·      As-Saalabiyah
·      Al-Abadiyah
·      As-Sufriyah
B.       Murji’ah
Adalah kelompok yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yaitu Ali, Mu’awiyah dan pasukannya pada hari kiamat kelak.


Beberapa doktrin Murji’ah menurut Harun Nasution
·      Menunda hukuman Ali, Mu’awiyah dan pasukannya dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak
·      Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yangberdos besar
·      Meletakkan pentngnya iman daripada amal
·      pengampunan dan rahmat dari Allah.
Sekte-sekte Murji’ah
·      Al-Jahmiyah
·      Ash-Shahiliyah
·      Al-Yunushiyah
·      Asy-Syamriayah
·      Asy-Syawabaniyah
·      Al-Ghailaniyah
·      An-Najariyah
·      Al-Hanafiyah
·      Asy-Syabibiyah
·      Al-Mu’aziyah
·      Al-Murisiyah
·      Al-Karamiyah

BAB V

JABARIYAH DAN QODARIYAH
A.      Jabariyah
Menurut Harun Nasution Jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah.
Secara garis besar doktrin Jabariyah
·      Manusia tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak mempunyai kehendak sendiri
·      Al-Qur’an adalah makhluk
·      Surga dan neraka tidak kekal
·      Iman adakah ma’rifat atau membenarkan dalam hati
·      Allah tidak mempunyai sifat serupa seperti makhluk
B.       Qadariyah
Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk kepada Qadar Tuhan.


Doktrin Qadariyah
Manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya; manusia yang melakukan, baik atas kehndak maupun kekuasaannya sendiri, dan manusia pula yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbuatan jahat atau kemauan dan dayanya sendiri.

BAB IV

ALIRAN MU’TAZILAH DAN SYIAH
A.      Muta’zillah
Sebagian ulama’ mendefinisikan Muta’zillah sebagai satu kelompok dari Qodriyah yang berselisih pendapat dengan umat islam yang lain dalam permasalahan hokum pelaku dosa besar yang dipimpin oleh Washil bin Atho’dan Amr bin Ubaid pada masa Al-Hasan Al-Basri.
Secara teknis Muta’zillah menunjukan pada dua golongan yaitu golongan pertama muncul sebagai respons politik murni dan golongan kedua muncul sebagai respons persoalan teologis yangberkembangdikalangan Khawarij dan Murji’ah yang muncul ketika peristiwa tahkim.
Al-Ushul Al-Khamsah: Lima ajaran teologi Muta’zillah
·      At-Tauhid (pengesaan Tuhan)
·      Al-Adl (keadilan Tuhan)
·      Al-waad wa al-wa’id (janji dan ancaman Tuhan)
·      Al-manzillah bain al-manziltain (posisi antara dua posisi)
·      Al-amr bi al-ma’ruf wa an-nahy’an al-munkar (menyeru kepada kebajikan dan mencegah pada kemunkaran)
B.       Syi’ah
Syi’ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembeladan pengikut seseorang. Adapun menuruh terminology syari’at bermakna merekayang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib sangat utama diantar para sahabat dan lebuh berhak memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin,demikian pula anak cucunya sepeninggalan beliau.
Pokok-pokok ajaran Syi’ah
·      At-tauhud
·      Al-‘adl
·      An-nubuwah
·      Al-imamah
·      Al-ma’ad
Para ahli pada umumnya membagi sekte Syi’ah kedalam empat golongan besar


·      Al-Kaisaniyah
·      Az-Zaidiyah
·      Al-Imamiyah
·      Al-Ghaliyah



BAB VII

PEMIKIRAN KALAM AHLUSSUNNAH

Ungkapan Ahlussunnah (sering disebut dengan sunni) dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu umum dan khusus. Sunni dala pengertian umum adalah lawan kelompok Syi’ah. Dalam pengertian ini, Mu’tazilah sebagaimana juga Asy’ariyah masuk dalam barisan Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah madzhab yang berada dalam barisan Asy’ariyah dan merupakan lawan dari Mu’tazillah.
A.    Imam Ahmad bin Hanbal
Pemikiran Teologi Imam Ahmad bin Hanbal
·      Dalam memahai ayat Al-Qur’an Ibnu Hanbal lebih suka menerapkan pendekatan lafdzi
·      Al-Qur’an kalam Allah bukan makhluk
B.       Ibnu Taimiyah
PemikiranTeologi Ibnu Taimiyah
·      Sangat berpegang teguh pada Nash(Al-Qur’an dan Al-Hadits)
·      Tidak memberikan ruang gerak pada akal
·      Al-Qur’an mengandung semua ilmu agama
·      Di dalam islam yang diteladani ahanya ada tiga saja (Shahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in)
·      Allah memiliki sifat yang tidak brertentangan dengan tauhid dan tetap mentanzihkan-Nya.
C.       Al-Asy’ari
Pemikiran Teologi Al-Asy’ariyah
·      Sifat-sifat Allah tidak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat mausiayang tampaknya mirip
·      Kehendak Tuhan tidak tunduk kepada siapapun
·      Mengutamakan wahyu daripada rasio
·      Al-Qur’an adalah kalam Allah yang kodim
·      Allah dapat dilihat di akhirat tetapi tidak dapat digambarkan
·      Mukmin yang berbat dosa besar adalah mukmin yang fasik

D.  Pemikiran Al-Maturidi
1. paham dan ajaran aliran Maturidiyah
Pertama, akal dan wahyu. Porsi yang diberikan lebih banyak pada akal daripada wahyu. Kedua, perbuatan manusia. Al-maturidi membawa teori masyiah dan ridha ke dalam masalah ini. Manusia melakukan segala perbuatan baik dan buruk atas kehendak (masyi’ah) Tuhan. Tetapi, tidak semuanya dengan kerelaan tuhan, karena tuhan tidak suka manusia berbuat jahat. Dengan begitu, manusia berbuat baik atas kehendak tuhan dan dengan kerelaan-Nya. Sebaiknya, manusia berbuat buruk juga atas kehendak tuhan tetapi tidak atas kerelaan-Nya. Ketiga, sifat-sifat tuhan. Menurut Al-Maturidi, sifat tidak dikatakan sebagai esensi-Ny dan bukan pula selain esensi-Nya. Sifat tuhan itu Inheren dengan zat tanpa terpisah. Keempat, melihat Tuhan. Tuhan kelak di akhirat dapat ditangkap dengan penglihatan karena Tuhan mempunyai wujud walaupun Ia Immaterial. Kelima, kalam Tuhan. Al-maturidi membedakan antara kalam (sabda) yang tersusun dengn huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abstrak). Keenam, pengutusan rasul. Pengutusan rasul berfungsi sebagai sumber informasi. Ketujuh, pelaku dosa besar. Orang yang berdosa besar tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertobat.
2. perkembangan aliran Maturidiyah
Al-maturidi cukup popular di dunia islam. Pemikiran kalam diterima oleh mayoritas ummat islam, termasuk ummat islam di Indonesia. Walaupun masih kalah dengan pemikiran Al-Asy’ari.

BAB VIII

PEMIKIRAN KALAM ULAMA MODERN
Pemikiran teoogi modern salah satunya adalah rasional. Rasional ini bermaksud tidak hanya mengandalkan al-qur’an dan sunnah tetapi juga mengandalkan akal fikiran yang rasional. Karena dengan akal, manusia dapat mengetahui kewajiban berterima kasih kepada tuhan.
A.  Pemikiran Muhammad Abduh
a.       Serangan terhadap taklid
Taklid menurut pendapatnya adalah salah satu sebab penting yang membawa kemunduran umat islam abad ke 19 dan 20. Ia mengatakan kebiasaan memakai akal dalam menghadapi problem-problem yang mereka hadapi, maka pembaharuan akan berjalan dengan baik didunia islam.
b.      Perbedaan manusia dari segi akal
Perbedaan manusia baginya bukan lagi terletak pada taka tetapi juga pada akal. Dan yang mendekatkan manusi kepada tuhan hanyalah kesucian akal dan keraguan.
c.       Kekuatan Akal dalam Sistem teologinya
Akal dengan  sendirinya dapat sampai kepada keyakinan tentang adanya tuhan

B.  Pemikiran Muhammad Khan
Beliau mempunyai faham yang sama dengan qadariyah. Menurutnya ia telah dikaruniai daya berfikir berupa akal, dan daya fisik untuk merealisasikan kehendaknya. Beliau menentang keras ajaran taklid.


C.  Pemikiran Muhammad Iqbal
a.       Hakikat teologi
Menurutnya teologi sebagai ilmu ang dimensi keimanan. Pandangan tentang teologi membuatnya berhasil melihat anomaly (penyimpangan) yang melekat pada literature klasik.
b.      Pembuktian Tuhan
Iqbal telah menafsirkan tuhan yang immanen (tetap ada) bagi alam.
c.       Jati Diri Manusia
Konsepnya tentang ego, ide sentral dalam pemikiran filosofisnya. Kata itu diartikan dengan kepribadian.
d.      Dosa
Kebangkitan manusia dari kondisi primitive yang dikuasai hawa nafsu naluriyah kepada pemilikan kepribadian bebas yang diperolehnya secara sadar, sehingga mampu mengatasi kebimbangan dan kecenderungan untuk mengemangkan dan timbulnya ego terbatas yang memiliki kemampuan untuk memilih.
e.       Surga dan Neraka
Menurutnya adalah keadaan, bukan tempat. Gambaran tentan keduanya dalam al-qur’an adalah penampilan-penampilan kenyataan batin secara visual, yaitu sifatnya.

BAB IX

TEOLOGI KONTEMPORER
A.      Ismail Al-Faruqi
a.       Tauhid sebagai inti pengalaman agama
b.      Tauhid sebagai pandangan dunia
c.       Tauhid sebagai intisari islam
d.      Tauhid sebgai prinsip sejarah
e.       Tauhid sebgai prinsip pengetahuan
f.       Tauhid sebagai prinsip metafisika
g.      Tauhid sebagai prinsip etika
h.      Tauhid sebagai prinsip tata sosial
i.        Tauhid sebagai prinsip ummah
j.        Tauhid sebagai prinsip keluarga
k.      Tauhid sebagai prinsip tata politik
l.        Tauhid sebagai prinsip tata ekonomi
m.    Tauhid sebagai prinsip estetika

B.       Hasan Hanafi
a.       Kritik terhadap teologi Tradisional
Hanafi menegaskan perlunya mengubah orientasi perangkat konseptual sistem kepercayaan (teologi) sesuai dengan perubahan konteks politik ang terjadi
b.      Rekontruksi Teologi
Untuk memfungsikan teologi menjadi ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi maa kini, yaitu dengan melakukan rekontruksi dan revisi, serta membangun kembali epistemologi lama yang rancu dan palsu menuju epistemologi baru yang shahih dan lebih signifikan.

C.        Pemikiran kalam H.M Rasyidi
a.       Tentang perbedaan ilmu kalam dan teologi
Menurutnya ada kesan bahwa ilmu kalam adalah teologi islam dan teologi adalah ilmu kalam kristen.
b.      tema-tema ilmu kalam
Ia menegaskan pada saat ini di Barat sudah dirasakan bahwa akal tidak mampu mengetahui baik dan buruk
c.       Hakikat Iman
Rasyidi mengatakan bahwa iman bukan sekedar menuju bersatunya manusia dengan tuhan, tetapi dapat dilihat dalam dimensi konsekuensial atau hubungan manusia dengan manusia, yakni hidup dalam masyarakat

D.      Harun Nasution
a.       Peranan akal
Ia menulis bahwa akal melambangkan kekuatan manusia. Karena akal lah manusia mempunyai kesanggupan untuk menaklukkan makhluk lain sekitarnya. Bertambah tinggi akal manusia, bertambah tinggilah kesanggupannya menaklukkan makhluk lain. Begitu pula sebaliknya
b.      Pembaharuan teologi
Menurutnya jika umat islam ingin mengubah nasib, maka hendaknya mengubah teologi mereka menuju teologi yang berwatak free will, rasional serta mandiri.
c.       Hubungan akal dan wahyu
Akal tetap tunduk kepada teks wahyu. Akal dipakai untuk memahami teks wahyu dan tidak untuk menentang wahyu.
Menurut harun nasution ajaran islam harus dibagi menjadi 2, yaitu :
·      Ajaran islam yang bersifat dasar dan absolut
·      Ajaran islam yang bersifat pengembangan


BAB X

TEOSENTRIS DAN ANTROPOSENTRIS

A.      Latar Belakang Teologi Klasik yang Teosentris
Doktrin tauhid yang dikembangkan nabi Muhammad SAW  berwatak dinamis, progresif dan liberatif. Ketika itu tauhid dipahami sebagai ajaran yang menyeru umat manusia untuk hanya menyembah kepada Allah, menghambakan diri kepada-Nya.
a.       Kebebasan dalam berkehendak (free will)
Membahas masalah perbuatan manusia, yang menyangkut penegasan apakah itu merupakan  suatu tindakan yang ditentukan oleh manusia ataukah diikuti oleh campur tangan tuhan.
b.      Melihat Allah
Sebagaimana ilmu tentng keadaan akhirat yang ghoib, maka tidak akan ada satu orang pun yang mampu menerangkannya.
c.       Tuhan dan sifat-sifatnya
Kelompok mu’tazilah berpendapat bahwa sifat-sifat Allah tidak lain adalah esensi-esensinya.
d.      Akal dan Wahyu dan Kriteria Baik dan Buruk
Al-Asy’ari mengutamakan wahyu, sementara Mutazilah mengutamakan akal
e.       Qadimnya Al-Qur’an
Madzhab hambali tidak mengatakan apapun yang menyatakan bahwa al-qur’an adalah qadim akn tetapi menegaskan bahwa ia adalah kalam Allah yang tidak diciptakan.
f.       Keadilan tuhan
Mu’tazilah mengartikan keadilan dari visi manusia yang memiliki dirinya, sedang Al-Asy’ari dari visi bahwa Allah adalah pemilik mutlak
g.      Kedudukan orang berdosa 
Menurut al-asy’ari mukmin berbuat dosa adalh fasik, sebab iman tidak mungkin hilang karena dosa selain kufur. Sementara mu’tazilah beranggapan bahwa orang yang berdosa besar akan berada pada posisi antara dua posisi.

B.       Karakteristik Teologi Klasik
1.      Tekstualis
2.      Pembahasan yang vertical
3.      Belum membahas realitas sosial
4.      Kental denagn nuansa konsep ketuhanan
C.       Akar munculnya teologi kontemporer yang antroposentris
1.      Kesadaran pentingnya rekontruksi teologi
2.      Kritik terhadap teologi klasik
D.      Krakteristik Teologi Kontemporer
1.      Bersifat Antroposentris
2.      Integrasi teologi dan filsafat
3.      Berparadigma kritis

4.      Berprinsip pengembangbiakan dan apa saja boleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar